Translate

13/04/12

I Can Love You easy

 Lagu dari Christian Bautista  :)
We've been connected all this time
By an invisible string attadhed
from your heart to mine
We circle the obvious like
satelites that roam around the earth
No. I'm never gonna let you go.
I can love you easy
If you give me the chance
Suddenly we feel so close
And it happens so fast
Let's take tonight
This heart can't lie believe me
Baby I can love you easy.
I hear You speak
And its like a song
The funny thing is
I think we both knew it all along
We circle each other just like
Children on a crowded carousel
Oh, its a story we have to tell.
We got so used to thinking
that one is always far
Love has a way of knowing
exactly where you are.

12/04/12

Why Have YOU Chosen Me

Lagu ini selalu menjadi kekuatan dalam setiap keputusasaan :D

Why have You chosen me out of millions Your child to be
You know all the wrongs that I have done
Oh how could You pardon me, forgive my iniquities
To save me give Jesus Your son

Oh  Lord help me be what You want me to be
Your word I will strive to obey
My life I now give, for You I will live
And walk by Your side all the way


I am amazed to know that a God so great could love me so
Is willing and wanting to bless
His love is so wonderful, His mercy so bountiful
I can't understand it I confess


But Lord help me be what You want me to be
Your word I will strive to obey
My life I now give, for You I will live
And walk by Your side all the way


-

11/04/12

Aku,Tubuhku,dan Sesamaku

salah satu tugas Pokok pokok Filsafat barat :D
Pertama-tama saya mencoba membandingkan perlakuan manusia terhadap manusia dengan perlakuan manusia terhadap hewan baik pada saat hidup atau juga saat matinya.  Manusia selalu ‘diistimewakan’ apabila ia meninggal. Saya mengatakan ‘istimewa’ karena selalu ada upacara adat saat kematiannya itu. Meskipun ada bermacam-macam jenis dan tata cara upacara yang digunakan , namun hal ini menunjukkan bahwa ada suatu penghargaan untuk manusia.   Dalam masa manusia hidup pun sangat nampak bedanya dengan hewan. Misalnya saja, rata-rata manusia hidup di rumah (meskipun beberapa ada yang menjadi gelandangan dan tidak punya tempat tinggal).
Berharganya manusia tidak lepas dari keberadaan tubuhnya.  Tubuh berperan penting karena ialah (tubuh) yang membuat manusia ada dalam dunia dan  jika dilihat dari fungsi  Epistemologi,tubuh pula yang menjadi alat kesadaran diri sekaligus menyadari akan keberadaan hal itu di sekitarnya.
Manusia juga merupakan mahkluk yang bereksistensi. Bereksistensi berbeda artinya dengan berada. Ketika manusia sendiri dengan tubuhnya,itu sudah bisa disebut berada. Dan ketika manusia keluar dari dirinya , barulah manusia disebut  bereksistensi. Dalam hal bereksisiensi ini, manusia  membutuhkan sesamanya. Hal ini tentu merupakan hal yang harus dipahami sebagai dasar mempelajari manusia, karena pada dasarnya manusia adalah mahkluk sosial. (tak ada aku tanpa relasi dengan sesamaku). Berbicara mengenai sesama, pasti erat kaitannya dengan lingkungan. Ya, karena lingkunganlah yang ikut ambil bagian dalam pertumbuhan dan pembentukan pribadi manusia. Keluarga , itulah elemen yang sagat dibutuhkan oleh manusia, pola asuhan juga berperan penting karena hal itu juga sangat menentukan, akankah manusia menjadi manusia atau tidak. Karena jika manusia diasuh oleh hewan, maka tingkahnya pun bisa seperti hewan.
 Dalam hal belajar dan menggunakan suatu tekhnik pun manusia tidak bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan sesamanya. Misalnya : manusia memiliki bibir untuk berucap,tetapi apakah mungkin manusia memahami cara berucap yang baik dan mana ucapan yang baik tanpa bantuan orang lain?  Mengenai segala tindakan, sangat erat hubungannya dengan apa yang disebut dengan pikiran, karena pikiran lah yang menuntun manusia melakukan hal hal yang ia inginkan. Ia harus keluar dari dirinya untuk menemukan dunianya .
Karena sekalipun manusia berada dalam dunia saat ini, namun terbenam dalam kesibukannya sendiri,itu artinya ia belum menemukan dunianya. Dalam proses menemukan dunia itulah, antara pikiran , sesama dan lingkungan di mana manusia berada saling mempengaruhi,itu juga yang menjadikan tubuh manusia berharga.  Meskipun ada ( memiliki tubuh ) tetapi jika tidak ada sinergi yang baik antara sesama/lingkungan dan pikirannya, bisa jadi manusia tidak menjadi pihak yang dihargai.
Dari sini kita tahu bahwa berharganya tubuh manusia dihormati ada nya bukan hanya karena rasa sosial yang tinggi dari sesamanya tetapi juga karena adanya keterlibatan manusia tersebut dengan dunia luar tubuhnya, yang pada akhirnya menuntunnya menjadi pihak yang menemukan dunianya.

Perempuan Yang Dijadikan Alasan (sebuah paper Tugas akhir semester 1 PHPB)



Perikop yang menarik bagi saya ialah perikop yang di dalamnya menceritakan suatu kisah yang jenis kisahnya jarang dituliskan oleh Alkitab.  Kitab Yohanes diduga  ditulis  untuk menyatakan bahwa Yesus ialah Allah yang benar benar diutus ke dunia. Hal ini terbukti dengan dikisahkannya Mukjizat- mukjizat yang diperbuat Yesus di dalam kitab itu. Penulis terlihat meletakkan ucapan ucapan sebagai ucapan Yesus yang ditujukan kepada para murid dan kepada Gereja. Muncul juga dugaan bahwa banyak  ditambahkan sisipan sisipan yang ditambahkan oleh penulis  Hal hal inilah yang harus kita pegang sebelum mencoba untuk menafsir perikop yang ada dalam Yohanes.
Saya mengambil perikop mengenai perempuan yang berzinah. Perikop ini diambil dari injil Yohanes pasal 8 : 53. Perikop ini bagi saya sangat menarik ,karena banyak sesuatu yang bisa dipertanyakan dan dipertimbangkan maksud-maksudnya.  Menurut saya  cerita yang ada dalam perikop ini adalah yang paling unik dalam Yohanes, karena kitab Yohanes terkenal dengan  Kisah Yesus dari lahir,melakukan pelayanan hingga mati di kayu salib.Perikop ini merupakan perikop yang sangat singkat.  Bahkan jika ditelusuri dari kisah perikop sebelumnya,tidak ada kesinambungan sama sekali dengan perikop perempuan yang berzinah ini. Karena dalam perikop sebelumnya yang dibahas  mengenai  Yesus dibela Oleh Nikodemus,dan bahkan jika kita lihat dari tempat kejadian antara kedua peristiwa ini,sangat berbeda jauh. Ini sangat terlihat dalam pasal 8:1 yang mengatakan “Lalu mereka pulang masing masing ke rumahnya tetapi Yesus pergi ke Bukit Zaitun. “  Seharusnya jika di ayat yang sebelumnya dikatakan bahwa Yesus pergi ke Bukit Zaitun,maka otomatis ayat yang selanjutnya menceritakan tentang keadaan atau mungkin kegiatan yang dilakukan oleh Yesus di Bukit Zaitun. Tetapi pada kenyataannya,dalam  ayat selanjutnya malah membicarakan tentang Perempuan yang berzinah ,bahkan Lokasi keberadaan Yesus pun sudah berbeda. Dalam ayat 2 dikatakan bahwa  Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar  mereka. Ada perbedaan Lokasi di sini yaitu Bukit Zaitun dan Bait Allah.  Bukan hanya lokasinya yang tidak jelas, alur waktu pun tidak jelas di sini. Hal ini terlihat dalam latar waktu yang dicantumkan ,Ayat 1 mengatakan bahwa Yesus pergi ke bukit Zaitun ,tetapi di ayat selanjutnya dikatakan bahwa pagi harinya Yesus pergi ke Bait Allah. Hal ini unik menurut saya ,karena waktu keberadaan Yesus di taman Zaitun tidak disebutkan,dan tiba tiba pagi harinya  Ia pergi ke Bait Allah. Mengenai hal ini ,untuk sementara , dugaan yang muncul adalah siapa tahu ini memang metode penulis untuk menyingkat perjalanan waktu? Dari sini kita pun bisa menduga jangan –jangan perikop ini merupakan suatu perikop sisipan yang tidak ada ada kesinambungannya. Kecurigaan  yang muncul selanjutnya ialah apakah bisa dikatakan bahwa seharusnya perikop ini tidak ada dalam Alkitab, mengingat tidak tersambungnya cerita sebelum dan sesudahnya. Atau mungkinkah perikop ini hanya sebuah sisipan yang digunakan untuk memberi suatu pengajaran kepada pembaca? Karena dalam kelanjutan kisahnya,bukan lagi masalah perzinahan yang disoroti melainkan masalah siapa yang berdosa dan tidak berdosa.  Tetapi meskipun terlihat ada fokus yang beralih dari apa yang dibicarakan sebelumnya ke yang berikutnya tetapi terlihat penekanan suatu  pengajaran di dalam peralihan fokus ini. Ayat yang menunjukkan peralihan ini adalah dalam ayat 5-7 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"6Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. 7Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
Dalam ayat di atas sangat terlihat bahwa Yesus tidak mempersalahkan masalah perzinahan yang dilakukan oleh perempuan itu, padahal dalam ayat 8 dikatakan bahwa Musa memerintahkan untuk melakukan pelemparan terhadap perempuan yang melakukan hal semacam perzinahan ini. Mungkinkah hal ini terjadi karena  Yesus tahu dan sadar kalau diri Nya sedang dicobai karena dalam ayat 6 dikatakan bahwa: Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Yang di maksud dengan hal itu di sini adalah hal tentang perzinahan. Dari ayat ini memang kita bisa menangkap poin bahwa mereka ( ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi yang membawa perempuan itu) sedang berupaya mengganggu proses pengajaran yang dilakukan Yesus. Saya menyimpulkan bahwa mereka sedang mengganggu proses pengajaran Yesus karena dalam ayat 2 dikatakan bahwa : Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.  Itu berarti,kejadian dibawanya perempuan itu berlangsung ketika Yesus sedang mengajar bukan? Dan bukan tidak mungkin jika motivasi mereka adalah mengacaukan apa yang Yesus lakukan. Dari sini timbul pemikiran bahwa bisa saja Yesus melakukan perubahan fokus untuk membuat para ahli taurat dan orang orang farisi itu menyingkir dari hadapan Nya. Karena apabila Yesus menangani  perempuan ini dengan berpatokan pada hukum yang ditetapkan Musa,pasti dalam akhir cerita dituliskan bahwa perempuan itu terluka atau bahkan mati karena terkena lemparan batu. Dari sini memang sangat nampak bahwa Yesus tidak ingin memperpanjang konflik dengan para ahli taurat karena  menurut penulis hal itu adalah upaya mencobai
Mengenai perzinahan yang dilakukan oleh perempuan itu,  ada beberapa pertanyaan yang muncul dalam benak saya. Pertanyaan  yang pertama ialah : Dengan siapa siapa perempuan itu berzinah? Karena dalam peristiwa perzinahan,pasti yang terlibat adalah seorang laki laki dan perempuan? Mengapa di sini yang di seret adalah perempuannya saja?  Saya berpendapat hal ini aneh karena seolah olah hanya perempuan itu yang bersalah,dan dalam perikop sama sekali tidak disebutkan mengenai laki laki yang berzinah dengan perempuan itu, permasalahan inilah yang membuat saya memberi judul “Perempuan yang Dijadikan Alasan.  Terlihat bahwa perempuan itu adalah satu satunya pihak yang dipojokkan. Dipojokkannya perempuan itu juga terlihat dalam alur cerita,di mana dalam alur itu tidak ada terlihat suatu pembicaraan berupa pembelaan yang dilakukan oleh perempuan itu. Dialog Yesus dengan perempuan itu hanya ada dalam ayat  10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" 8:11Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."  
Bahkan dialog yang terjadi hanya pada saat Yesus menyuruh perempuan itu pergi.  Identitas perempuan itu pun tidak bisa kita ketahui. Dari sini pun timbul pemikiran bahwa jangan jangan perempuan itu adalah perempuan yang disuruh oleh para Farisi untuk mencobai Yesus? Saya mengatakan demikian karena dilatar belakangi oleh ketidakjelasan asal usul perempuan yang berzinah itu. Ini diperkuat dengan tidak adanya sosok yang berzinah dengan dia, tidak mungkin kan kalau perempuan itu berzinah sendiri?  Atau mungkinkah ada paham bahwa pada zaman itu laki laki masih dianggap lebih berkuasa dari perempuan? Sehingga dalam masalah perzinahan perempuan menjadi pihak yang paling bersalah? Lepas dari masalah kasus ini yang hanya digunakan untuk mencobai  Yesus, namun kita juga perlu untuk menyelidiki latar belakang perempuannya, karena bisa dibilang perempuan inii adalah ‘tokoh utama’ dalam kejadian ini. Mungkinkah budaya patriakal masih dianut di zaman terjadinya kisah ini? karena sama sekali tidak ada laki laki yang dipersalahkan di sini.
Mengenai menulis di tanah,saya rasa hal ini juga bisa dibilang suatu kejanggalan  karena dalam teks tidak jelas diterangkan mengenai apa yang ditulis oleh Yesus di tanah itu? Bisa saja apa yang  Yesus tulis di tanah itu adalah sesuatu yang berkaitan dengan peristiwa itu .(ayat  6Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. 7.Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." 8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.)
Secara keseluruhan, yang saya tangkap di sini adalah Orang orang Farisi berupaya untuk mencobai Yesus dengan cara yang memperlihatkan bahwa mereka  sedikit bodoh dan mereka juga terlihat terlalu memojokkan perempuan. Selanjutnya, masih tentang motivasi mereka,bisa saja mereka ingin membuat Yesus terlihat bodoh di tengah suasana Ia mengajar.  Bahkan saya rasa mereka juga berusaha memojokkan Yesus,karena mereka membandingkan hukum musa dengan keputusan Yesus.  Namun di sini meskipun mereka berupaya mengusik Yesus justru  melalui perbuatan mereka sendiri Yesus memberi satu pelajaran tentang siapa yang tidak berdosa di antara kamu silahkan melempari batu. Yang menarik di sini adalah : Mengapa Yesus (yang adalah manusia tidak berdosa ) tidak melempar batu? Apakah Yesus sudah setara dengan manusia yang penuh dosa di zaman itu? Yang jelas banyak hal yang tidak terkait satu dengan yang lain. mulai dari latar belakang tempat,hingga orang orang yang terlibat pun tidak jelas,misalnya siapa wanita itu,siapa yang berzinah dengan dia  hingga kemana perginya orang orang yang tadinya menghakimi perempuan itu.
Yang menarik adalah di Akhir perikop Yesus berhasil memberi pengajaran tentang jangan menghakimi seseorang. Meskipun pada awalnya  orang farisi mencoba untuk mencmobain Nya namun di akhir cerita saya menanggkap bahwa mereka (orang orang Farisi) menyerah atas perbuatan mereka sendiri. Saya berpendapat bahwa mereka menyerah  dari bukti ayat 10 di mana perempuan itu ditanyai oleh Yesus dan ia berkata bahwa orang orang yang mengakiminya tadi sudah pergi.