Translate

11/04/12

Aku,Tubuhku,dan Sesamaku

salah satu tugas Pokok pokok Filsafat barat :D
Pertama-tama saya mencoba membandingkan perlakuan manusia terhadap manusia dengan perlakuan manusia terhadap hewan baik pada saat hidup atau juga saat matinya.  Manusia selalu ‘diistimewakan’ apabila ia meninggal. Saya mengatakan ‘istimewa’ karena selalu ada upacara adat saat kematiannya itu. Meskipun ada bermacam-macam jenis dan tata cara upacara yang digunakan , namun hal ini menunjukkan bahwa ada suatu penghargaan untuk manusia.   Dalam masa manusia hidup pun sangat nampak bedanya dengan hewan. Misalnya saja, rata-rata manusia hidup di rumah (meskipun beberapa ada yang menjadi gelandangan dan tidak punya tempat tinggal).
Berharganya manusia tidak lepas dari keberadaan tubuhnya.  Tubuh berperan penting karena ialah (tubuh) yang membuat manusia ada dalam dunia dan  jika dilihat dari fungsi  Epistemologi,tubuh pula yang menjadi alat kesadaran diri sekaligus menyadari akan keberadaan hal itu di sekitarnya.
Manusia juga merupakan mahkluk yang bereksistensi. Bereksistensi berbeda artinya dengan berada. Ketika manusia sendiri dengan tubuhnya,itu sudah bisa disebut berada. Dan ketika manusia keluar dari dirinya , barulah manusia disebut  bereksistensi. Dalam hal bereksisiensi ini, manusia  membutuhkan sesamanya. Hal ini tentu merupakan hal yang harus dipahami sebagai dasar mempelajari manusia, karena pada dasarnya manusia adalah mahkluk sosial. (tak ada aku tanpa relasi dengan sesamaku). Berbicara mengenai sesama, pasti erat kaitannya dengan lingkungan. Ya, karena lingkunganlah yang ikut ambil bagian dalam pertumbuhan dan pembentukan pribadi manusia. Keluarga , itulah elemen yang sagat dibutuhkan oleh manusia, pola asuhan juga berperan penting karena hal itu juga sangat menentukan, akankah manusia menjadi manusia atau tidak. Karena jika manusia diasuh oleh hewan, maka tingkahnya pun bisa seperti hewan.
 Dalam hal belajar dan menggunakan suatu tekhnik pun manusia tidak bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan sesamanya. Misalnya : manusia memiliki bibir untuk berucap,tetapi apakah mungkin manusia memahami cara berucap yang baik dan mana ucapan yang baik tanpa bantuan orang lain?  Mengenai segala tindakan, sangat erat hubungannya dengan apa yang disebut dengan pikiran, karena pikiran lah yang menuntun manusia melakukan hal hal yang ia inginkan. Ia harus keluar dari dirinya untuk menemukan dunianya .
Karena sekalipun manusia berada dalam dunia saat ini, namun terbenam dalam kesibukannya sendiri,itu artinya ia belum menemukan dunianya. Dalam proses menemukan dunia itulah, antara pikiran , sesama dan lingkungan di mana manusia berada saling mempengaruhi,itu juga yang menjadikan tubuh manusia berharga.  Meskipun ada ( memiliki tubuh ) tetapi jika tidak ada sinergi yang baik antara sesama/lingkungan dan pikirannya, bisa jadi manusia tidak menjadi pihak yang dihargai.
Dari sini kita tahu bahwa berharganya tubuh manusia dihormati ada nya bukan hanya karena rasa sosial yang tinggi dari sesamanya tetapi juga karena adanya keterlibatan manusia tersebut dengan dunia luar tubuhnya, yang pada akhirnya menuntunnya menjadi pihak yang menemukan dunianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar